Jumat, 17 Februari 2012

JASA PEMBUATAN DESIGN LAYOUT 3D

JASA PEMBUATAN DESIGN LAYOUT TOKO, DISTRO, CLOTHING, DEPARTEMEN STORE, MINI MARKET, SUPERMARKET, RUMAH, KANTOR, SEKOLAH, SHOWROOM DLL (MENGGUNAKAN SOFWARE 3DMAXS)

Selasa, 10 Januari 2012

Membuat Kamus Inggris Indonesia Dengan PHP

Membuat Kamus Inggris Indonesia Dengan PHP

Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan bagaimana membuat kamus sederhana menggunakan PHP dan MySQL. Hal yang utama dan terpenting dalam pembuatan kamus ini adalah database kamus Indonesia-Inggris dan Inggris-Indonesia. Kamu bisa mengambil database dari gKamus yang bisa didownload di sini dan di sini. Database ini open source, jadi kita tidak perlu khawatir dengan masalah lisensi. :)
Beberapa hal yang harus dilakukan
Oke, sekarang langsung saja kita mulai. Sebelumnya, saya asumsikan pada komputer kita sudah terinstal AppServ dan berjalan dengan lancar. Apabila pada komputer belum terinstal, bisa baca tulisan saya di sini. Dalam pembuatan kamus ini ada beberapa hal utama yang harus kita lakukan, yaitu:
1. Mendownload database gKamus Indonesia-Inggris dan Inggris-Indonesia.
2. Mengubah database kamus dari gKamus ke dalam bentuk tabel MySQL. Database gKamus asli bernama gkamus-id.dict untuk kamus Indonesia-Inggris dan gkamus-en.dict untuk kamus Inggris-Indonesia.
3. Menuliskan script PHP, yang berfungsi untuk menampilkan arti kata yang anda masukkan.
Mengubah database kamus dari gKamus ke dalam bentuk tabel MySQL
Oke, sekarang langsung saja kita mulai membuatnya. Ikuti langkah-langkah dibawah dengan seksama, jangan sampai ada hal yang terlewat. :)
1. Setelah kita mendapatkan database gkamus. Ubah file gkamus-en.dict menjadi gkamus-en.csv dan gkamus-id.dict menjadi gkamus-id.csv. Caranya, buka file gkamus-en.dict menggunakan Microsoft Office Excel dengan klik kanan Open With > Microsoft Office Excel.
2. Setelah file tersebut terbuka, lakukan penghapusan pada baris 1 sampai 5 yang tidak dibutuhkan. Blok kelima baris tersebut, kemudian klik kanan Delete.
3. Lakukan replace terhadap petik ganda (“ dengan petik tunggal (‘. Pilih menu Edit > Replace, pada Find what isikan tanda petik ganda (“ dan pada Replace with isikan tanda petik tunggal (‘. Kemudian klik tombol Replace All.
4. Simpan file yang sudah kita modifikasi tersebut dengan ekstensi csv. Pilih menu File > Save As…, pada Save as type cari yang CSV (Comma Delimited) (*.csv) kemudian klik tombol Save. Selesai!
5. Langkah selanjutnya yaitu mengubah file csv tersebut ke dalam tabel MySQL. Pertama, buka terlebih dahulu phpMyAdmin dengan browser kesayangan kita. Pada tutorial ini, saya menggunakan Mozilla Firefox. Ketikkan http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar. Apabila ditanya User Name dan Password, isikan sesuai instalasi AppServ kita.
6. Kemudian kita akan dibawa pada halaman utama phpMyAdmin. Buat database baru dengan nama kamus, ketikkan “kamus” (tanpa tanda petik) pada kotak isian dibawah tulisan Create new database kemudian klik tombol Create.
7. Kemudian buat tabel baru di dalam database kamus. Pada isian Create new table on database kamus, ketikkan “kamus_en” (tanpa tanda petik) pada Name dan ketikkan angka “2″ (tanpa tanda petik) pada Number of fields lalu klik tombol Go.
8. Buat dua field (kolom) dari table kamus_en, yaitu field kata dan arti dengan ketentuan: kata (varchar,100) dan arti (text). Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah:
Kemudian klik tombol Save yang ada dibawahnya.
9. Setelah membuat tabel kamus_en, selanjutnya adalah mengisikan datanya. Yaitu dengan meng-import file gkamus-en.csv ke dalam tabel MSQL. Klik tombol Import pada bagian atas.
10. Cari file gkamus-en.csv yang sudah kita simpan pada langkah awal tadi dengan klik tombol Browse pada isian File to import.
11. Di isian CSV options, isikan tanda koma (,) pada kotak isian Fields terminated by. Lalu klik tombol Go.
12. Apabila proses import berhasil, maka akan muncul tulisan Import has been succesfully… dan kita bisa melihat isi tabel kamus_en dengan klik tombol Browse pada bagian atas.
13. Dan kini kita sudah memiliki tabel untuk kamus Inggris-Indonesia yang bisa kita gunakan untuk membuat aplikasi kamus berbasis web menggunakan PHP.
Untuk membuat tabel kamus Indonesia-Inggris (kasih nama ‘kamus_id’, lakukan langkah yang sama. Yaitu dari langkah 1 sampai 13, tetapi lewati langkah ke-6 pada saat membuat database. Jadi cukup ada satu database, yang di dalamnya terdapat 2 tabel kamus: kamus_en dan kamus_id.
Menulis script PHP
Tuliskan script dibawah ini menggunakan editor kesayangan kita (saya memakai notepad) dan simpan dengan nama kamus.php pada direktori C:\AppServ\www\kamus\ (buat direktori baru dengan nama ‘kamus’ di dalam direktori C:\AppServ\www\).
<form method="post" action="<?=$_SERVER['PHP_SELF']?>">
<p>Kata yang dicari: <input type="text" name="cari" id="cari" /></p>
<p><input type="submit" name="submit" id="submit" value="CARI" /></p>
</form>
<?php
$cari = $_POST['cari'];
if($cari == '')
{
  echo "Masih kosong!";
}
else
{
  // SETTING
  $db_host = "localhost";
  $db_user = "root";
  $db_pass = "root";
  $db_name = "kamus";
  // KONEKSI KE DATABASE
  $koneksi = mysql_connect ($db_host, $db_user, $db_pass) or die 
("Ga bisa connect");
  mysql_select_db ($db_name) or die ("Ga bisa select database");
  // MENAMPILKAN SEMUA DATA - masih menampilkan data tanpa pemisah
  $query = "SELECT * from kamus_en where kata like '$cari'";
  $hasil = mysql_query($query);
  $hitung = mysql_num_rows($hasil);
  if ($hitung != '0')
  {
    while ($baris = mysql_fetch_array($hasil))
    {
      echo "<b>KATA</b> : $baris[kata]<br>";
      echo "<b>ARTI</b> : $baris[arti]<br>";
    }
  }
  else
  {
    $query = "SELECT * from kamus_id where kata like '$cari'";
    $hasil = mysql_query($query);
    $hitung = mysql_num_rows($hasil);
    if ($hitung != '0')
    {
      while ($baris = mysql_fetch_array($hasil))
      {
        echo "<b>KATA</b> : $baris[kata]<br>";
        echo "<b>ARTI</b> : $baris[arti]<br>";
      }
    }
    else
    {
      echo "Kata tidak ada dalam database!";
    }
  }
}
?>
Penjelasan singkat sript di atas
Pertama-tama program menampilkan form pencarian kata. Apabila kotak isian sudah kita isi (bila kosong maka akan menampilkan pesan “Masih kosong!”) dan kita klik tombol cari maka kata yang kita cari akan dibandingkan dengan kata yang ada di dalam tabel kamus_en, bila ditemukan kecocokan maka kata yang kita masukkan adalah kata dalam Bahasa Inggris dan program akan menampilkan kata tersebut dan artinya. Bila ternyata tidak ada yang cocok dengan tabel kamus_en maka kata tersebut akan dibandingkan dengan kata yang ada di dalam tabel kamus_id. Bila ditemukan maka kata tersebut adalah kata dalam Bahasa Indonesia. Bila tidak cocok dengan kedua tabel maka akan menampilkan pesan “Kata tidak ada dalam database!”.
Menjalankan kamus PHP
Untuk menjalankan kamus, buka browser dan ketikkan http://localhost/kamus/kamus.php. Apabila tidak ada error maka kamus akan berjalan seperti yang diharapkan, tetapi bila masih ada error periksa lagi script yang sudah kita tuliskan. Kemungkinan ada salah dalam penulisan. :)
Kalau tidak mau repot-repot download saja file lengkapnya di sini :
Download database gkamus-id.dict
Download database gkamus-en.dict
Download script kamus.php

Sabtu, 17 Desember 2011

Bapak Tua Penjual Amplop


Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang Bapak Tua Penjual AmplopBapak Tua Penjual Amplop
Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha... setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat. Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu. Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya. Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak. Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi. Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini: “bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”. Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka. Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu. Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua. Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku. Oleh: Bandung.